IPA atau IPS, pilih mana ya….. ???!!!!
Buat anak-anak kelas 2 (kelas
XI) SMU yang calon naik ke kelas 3, bakal menghadapi yang namanya pemilihan
jurusan, IPA atau IPS. Sukur-sukur sekolah kamu ngasi pilihan ketiga ke kelas
bahasa. Tapi entah kenapa, dari dulu ke dulu, antara IPA dan IPS selalu jadi
rival. Padahal antara IPA dan IPS itu
sama-sama cabang ilmu. Masing-masing punya bargaining
(posisi tawar gitu loh…), so yang mana yang kamu pilih ?
KATANYA....
|
FAKTANYA...
|
ANAK IPA ITU...
1. Lebih
pintar-pintar otaknya
2. Kesannya
lebih ‘eksklusif’
3. Jago
matematika
4. Peluang
masuk perguruan tinggi lebih besar
5. Gampang
berkecimpung di dunia kerja
|
1. Belum
tentu juga semua anak IPA otaknya encer
2. Eksklusif?
Ahh, GR kaleee
3. Namanya
juga kelas eksakta, kudu pintar matematika dong. Matematika kan bagian dari
ilmu pasti.
4. Iya,
kurikulum negeri ini memang memberikan ‘fasilitas lebih’ untuk anak IPA. Jadi
anak IPA boleh ngambil IPC. Lucunya, anak IPS ngga bisa ngambil IPC. Tapi gak papa, belum tentu juga anak IPA
lebih hebat dari anak IPS dalam tataran ilmu sosial. Ya kan?
5. Ahh,
dunia kerja kan tergantung
bidang masing-masing.
|
ANAK IPS ITU...
1. Anak
buangan, buat yang ngga masuk IPA
2. Otaknya
pas-pasan
3. Kelas
buat yang ogah hitung-menghitung (misal, matematika dan fisika)
4.
Peluang masuk perguruan tinggi terbatas
5.
Dunia kerja bersifat Acending (meluas)
|
1. Nggak juga. Lah wong emang jatuh cinta ama ilmu sosial,
masa disuruh masuk IPA. Banyak kok anak yang otaknya encer tapi tetap keukeh masuk IPS.
2. Ini
bukan masalah kecerdasan, tapi kemauan. So, IPS tetap bisa jadi yang terdepan
3. Berhitung
dengan “bermatematika” dua hal yang berbeda. Matematika lebih menitikberatkan
pada sistem alias operasi aljabar angka-angka dan simbol. Wilayah matematika
memang kerjaan anak IPA, so anak IPS memang tidak terlalu ditekankan untuk
penguasaan matematika lebih dalam. Pelajari yang sesuai keperluan gitu lohhh…
4. Yang
penting peluang untuk meraih tujuan, bukan peluang memperbanyak ‘lubang’.
5. Dunia
kerja untuk ranah sosial memang bersifat meluas, bukan mengerucut seperti ilmu
alam yang bekerja dalam satu bidang ilmu saja. Ini cocok buat kamu yang
memang berfikir global dan membangun rekayasa manusia secara sosial yang
dipelajari di ilmu sosial.
|
JADILAH YANG TERBAIK
Antara pilihan IPA atau
IPS, ngga ada yang lebih mendominasi. Paradigma sebagian kalangan yang
menganggap jurusan IPA lebih bagus dari IPS harus dibuang jauh-jauh dari kepala.
Itu cuma mitos! Baik tidaknya hidup kita tergantung dari kegigihan kita meraih
sesuatu. Bayangin aja, kalau sebagian besar manusia masuk IPA terus semua
‘berebutan’ untuk jadi dokter atau arsitek? Pertanyaannya: Siapa yang jadi
diplomat, pengusaha, atau hakim pengadilan?? Wehh,… masa dokter disuruh jadi
hakim ? Bisa salah vonis dong. Ato hakim disuruh jadi dokter gigi? Wadoww…
cikal bakal malpraktik tuh. Benar kan? Nah, tiap aspek kehidupan kita butuh
kontribusi dari para profesional. Yaitu orang yang memang teguh dan mengerti
bidang yang ia geluti. Masing-masing profesi di kehidupan kita memiliki arti
dan makna yang tidak bisa disepelekan keberadaannya. So, IPA atau IPS?? Ahh,
terserah kamu deh… yang pentiiiiiing, jalani dengan riang dan sungguh-sungguh !
KALAU SALAH JURUSAN ?
Buat kamu yang udah
‘terlanjur’, namun ternyata ngerasa salah jurusan. Yo wiss, ngga ada
yang perlu disesali. Waktu yang berlalu ngga bisa dikembalikan lagi. Jalani
yang sudah menjadi alur hidupmu sampai titik finish. Sampai titik dimana kamu
bisa memilih kembali, entah itu memilih melanjutkan ke jalur yang lebih tinggi
lagi atau ‘banting stir’ ke jalan yang
kamu inginkan. Kuncinya: Siapkan mental dan spirit dengan segala kemungkinan
dan resiko. Baik cibiran, umpatan, kegagalan dan hal lainnya. Yakinlah,
barangsiapa yang mengusahakan kebaikan maka Allah akan memberi kebaikan pula dan memudahkan jalannya. Go!! [Alga Biru]
Tidak ada komentar