IBU, I LOVE YOU!
“Keridhoan
Allah itu ada pada keridhoan orangtua dan kemurkaanNya berada pada kemurkaan
keduanya.” (HR.Thabrani)
Tak terhitung berapa kali Hikari sering mengalami
perasaan-perasaan cemburu buta pada Ibu. Sering merasa terdiskriminasi padahal
realitanya tak seperti apa yang Hikari pikir. Dudutz! Konyol kalau mengingat
semuanya. Ah, Ibu… Tak terasa Hikari sering melukai rasa dan hati Ibu yang
sejernih air yang mengalir di sungai-sungai surga. Hikari sering tak peka akan
mau Ibu, tak patuh akan nasihat dan perintah Ibu, membuat air mata Ibu yang
suci itu jatuh dan jatuh lagi. Padahal semenjak kecil Ibu selalu memberikan
semuanya untuk Hikari. Tak terhitung, dan tentu tak bisa Hikari balas dengan
setimpal apa yang sudah Ibu curahkan. Tak terbayarkan…
Rasanya nggak FAIR kalo Hikari marah
or memiliki perasaan benci pada Ibu. NGGAK PANTAS! NGGAK TAU DIRI! Ibu seorang
wanita mulia. Seorang wanita yang sudah melahirkan Hikari dengan susah payah,
membesarkan Hikari, memberikan perawatan en pendidikannya yang terbaik…
Menjadikan Hikari perempuan yang bisa sekuat ini… Itu semua karena jerih Ibu
seorang yang mengawali. Hikari bener-benar malu kalau harus mengingat seluruh
salah dan khilaf Hikari pada Ibu.
Allahu Rabb… semoga Engkau sudi
mengampuni… Hikari sangat sadar, bahwa Hikari sering berlaku keterlaluan pada
Ibu. Mengacuhkan curhatan Ibu, atau bersikap nggak peduli terhadap
kesusahan-kesusahan Ibu. Rasanya, maaf total dalam setiap tahun di momen Lebaran,
doa-doa yang selalu terpanjat seusai sholat, atau sungkem setiap waktu pun
belum cukup untuk menandingi apa yang sudah Ibu beri. Masyaa Allah… Semoga
Allah senantiasa menuntun diri ini untuk senantiasa bersikap makruf terhadap
orangtua… Allahu ahad......!
Allah Swt. Berfirman:
“Dan Kami perintahkan kepada manusia
(agar berbuat baik) kepada kedua orangtuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam
keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun.
Bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua orangtuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.” (TQS.
Luqman [31]; 14)
BAKTI! Bakti kepada Ibu adalah wujud
ketaatan kita kepada Allah. Maka, selama itu yang terbaik, WAJIB untuk kita berikan
kepada Ibu kita. So, berdoalah kepada Allah agar Allah memudahkan kita untuk
bisa berbakti dan menjadikan kita anak yang sholih! “Robbi hablii
minas-shoolihiin…!”
Dalam firmanNya, Allah Swt. telah
mengajarkan doa yang bisa kita jadikan kado terindah untuk kedua orangtua kita.
Coba buka Al-Quran deh. Surah Al-Ahqaf [46] ayat 15. “…Ya Tuhanku,
berikanlah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmatMu yang telah Engkau
limpahkan kepadaku dan kepada kedua orangtuaku, dan agar aku dapat berbuat
kebajikan yang Engkau Ridhoi; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir
sampai kepada anak cucuku. Sungguh, aku bertobat kepada Engkau, dan sungguh,
aku termasuk orang Muslim.”
Maka kawan, berhentilah untuk menjadi
anak yang membangkang terhadap hukum-hukum Allah. Kita tentu sudah mampu
berpikir dengan sempurna. Mana yang baik, mana yang tidak untuk kita. Kita
sudah dewasa, janganlah bersikap seperti anak-anak lagi. Sudah saatnya kita
tunjukkan kepada orangtua kita, bahwa kita ini adalah anak mereka yang SHOLIH!
Yang mampu membanggakan keduanya DUN-YAA WAL AAKHIRAH! Insyaa Allah, bi
idznillah… Hmm! (Hikari
Inqilabi)
di muat di majalah remaja islam drise edisi 08
Tidak ada komentar