KETIKA UMAT ISLAM DI KIBULIN
Meski bukan tanggal merah dan nggak ada keterangannya di almenak, 1 April dikenal
masyarakat Barat sebagai hari April Mop.
Hari dimana kita 'boleh' ngerjain dan
bikin panik orang lain. Dengan syarat, hanya
dilakukan tanggal 1 April dan sang korban juga ngeh dengan perayaan April mop.
Ya iya dong, kalo korban
nggak nyadar, bisa-bisa doi marah abis. Apalagi kalo aksi April Mop berakibat fatal sampe
makan korban harta atau malah korban
jiwa, bakal berurusan dengan pengadilan.
Niatnya cuman bercanda, eh malah masuk
penjara. Kan berabe tuh! Bagi kita sebagai Muslim, April mop lumayan sensitif. Lantaran ada yang menuliskan asal-muasalnya dikaitkan dengan pembantaian umat Islam di
Spanyol dulu. Versi lengkapnya seperti
tercantum dalam buku
“Valentine Day, Natal, Happy New Year, April Mop, Halloween: So What?”.
Tepatnya tahun 1487 atau bertepatan dengan 892 H. Seluruh Muslim
Spanyol habis dibunuh dengan kejam di
sebuah pelabuhan. Darah menggenang di
mana-mana. Laut yang biru telah berubah
menjadi merah kehitam-hitaman. Tragedi ini
bertepatan dengan tanggal 1 April. Inilah yang kemudian diperingati oleh dunia Kristen setiap
tanggal 1 April sebagai April Mop (The
Aprils Fool Day). (Rizki Ridyasmara,
Pustaka Al-kautsar, 2005) Belakangan, ada yang menolak pemberitaan yang mengkaitkan April Mop dengan pembantaian Umat Islam di Spanyol tahun 1487.
Seperti tertulis dalam site IslamTomorrow.com. Salah satu alasan
penolakannya adalah kejanggalan tanggal
jatuhnya kekuasaan Islam di Spanyol.
Dalam berita yang tersebar tercatat 1 April 1487. Sementara fakta sejarah Muslim Spanyol menuliskan tanggal 12 Januari 1492. Dan
perayaan April Mop sendiri baru populer
lebih dari 50 tahun sesudah jatuhnya
kekuasaan Islam di Spanyol. Makanya
pemberitaan itu dianggap sebagai hoax alias cerita bohong. Nah lho! Terlepas dari hoax
atau bukan, yang pasti pembodohan terhadap
umat Islam terus terjadi setiap hari.
Dibalik tren dan gaya
hidup, ide-ide sesat dijajakan dengan kemasan
ciamik yang membidik pasar remaja. Gaya hidup
modern dilekatkan dengan perilaku permissif alias serba boleh. Remaja diajak untuk bebas berekspresi dalam segala hal selama nggak
bikin rugi orang lain. Dalam
berpenampilan, remaja putri dikomporin
agar berani tampil dengan dandanan yang sexy,
naughty, bitchy. Mereka berlomba-lomba mengumbar
aurat demi menarik perhatian lawan jenis. Yang kaya gini bisa memancing kejahatan
seksual.
Gimana angka pemerkosaan bisa turun kalo rok perempuan semakin naik? Dalam urusan cinta, tak lagi sekedar jalan
bareng tapi sudah mengarah pada tidur
bareng. Cinta dan perilaku seks bebas
jadi sulit dipisahkan. Cowok mengobral
cinta untuk mendapatkan seks dan sebaliknya cewek ngasih seks untuk dapetin cinta. Itulah pameo yang kental dalam dunia cinta remaja sekarang. Indikasinya semakin menguat ketika ratusan kasus video porno pelajar kian sering menghiasi media massa. Seks bebas seolah menjadi ajang pembuktian cinta sejati. Padahal kenyataannya, hanya pelampiasan cinta birahi layaknya nafsu hewani.
Geliat remaja dalam menggali potensinya dapat angin segar dalam pagelaran pencarian bakat. Iming-iming popularitas, kehidupan glamour, dan materi berlimpah cukup jitu menjerat remaja untuk ikut audisi. Cuman suara merdu, wajah eye catching, dan rasa pede bin nekat yang kudu diasah. Walhasil, remaja makin jauh dengan kehidupan yang mengasah intelektualnya. Kalo dibiarkan, bisa-bisa otak para remaja tetep original sampe mati lantaran gak pernah dipake. Masa muda banyak dihabiskan untuk mengejar kesenangan dunia yang kering dari nilai ruhiyah dan ilmiah. Dibalik gencarnya ajang pencarian bakat, lahirlah remaja-remaja yang bermental instant.
D'RISEr, gara-gara sekulerisme Umat Islam makin jauh dari agamanya dan gampang dikibulin. Serangan budaya dan pemikiran sekuler Barat yang sesat dan menyesatkan dengan mudah merasuki alam berpikir kaum Muslimin. Padahal, kalo aja umat Islam nyadar dan mau mengenal Islam lebih dalam sebagai aturan Hidup, nggak akan ada lagi pembodohan massal.
Sebaliknya, musuh-musuh
Islam bakal keteteran menghadapi
pemikiran Islam yang sesuai dengan
fitrah manusia, memuaskan akal, dan
menentramkan hati. Makanya, D'RISEr!
Jangan pura-pura o'on dengan menganggap ngaji itu gak penting. Seperti kang Hary Moekti pernah bilang, NGAJI SEKARANG JUGA, JANGAN TUNGGU ESOK![341
DI MUAT DI MAJALAH REMAJA ISLAM DRISE EDISI 02
Tidak ada komentar