Sosok Itu adalah,,
Hindun binti 'Uthbah bin Robi'ah bin Abdi Syams bin Abdi Manaf al-Umawiyah al-Qurasyiyah .
Sebelum masuk islam, Hindun terkenal dengan julukan "Aklatul
Akbad" (Wanita pemakan jantung).
Julukan itu ia dapat lantaran dendam
kesumat pada Hamzah bin Abdil Muthallib
yang telah menewaskan ayahnya di Perang Badar.
Yang saking dendamnya,
dia gerammm… gak
cukup dengan menyuruh budaknya al-Wahsy bin Harb untuk membunuh Hamzah.
Hindun malah memakan
jantung Hamzah. Yacks!!!
Uweeekksss!! Eitss… tapi itu kan pas jaman-jaman
jahiliyah. Namun akhirnya Hindun beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Hemm, ternyata cukup banyak dari diri hindun yang bisa kita tiru loh… Berjiwa besar Tidak gampang
memiliki sifat jiwa besar.
Mampu menerima
kebenaran dengan lapang. Kunci taubat
gitu loh. Perangai jiwa besar Hindun terlihat
ketika ia beradu argumen untuk masuk islam.
Awalnya sih Hindun ogah masuk ke agama Allah
ini. Namun Hindun akhirnya melihat terangnya
islam tatkala islam telah menundukkan
kesombongan dirinya, dengan disaksikannya
seluruh manusia sujud khusu' menyembah
Allah di penjuru Makkah. Dengan jiwa
besar, Hindun terima kebenaran. Kepribadian kuat Kalo Hindun udah punya tekad,
ngga ada yang bisa menghalanginya.
Hal itu terlihat
ketika awal beliau masuk islam. Tatkala
Hindun pulang ke rumahnya, ia langsung
menuju patung-patung di rumahnya dan
menghancurkannya dengan sebuah kapak
besar hingga berkeping-keping seraya
berkata, "Dahulu kami tertipu olehmu… dahulu kami tertipu olehmu.". Wuihh..
tegas ! No compromise! Pemberani Muslimah
penakut? Duhh.. udah ngga jamannya. Hindun
bisa jadi rujukan tentang keberanian.
Ngga tanggung bow, beliau nimbrung berjihad. Bersama sang suami tercinta Abu Sufyan, beliau
menyertai perang Yarmuk yang terkenal
itu, hingga mendapatkan luka yang
serius. Hindun juga memompa semangat
kaum Muslimin untuk memerangi Romawi
dengan mengatakan, "Percepatkalah
kematian mereka dengan pedang kalian
wahai kaum Muslimin." Pemikir ulung Hindun terkenal sebagai seorang yang
teguh dalam berkata-kata, dan kuat
pemikirannya. Bahkan di masa jahiliyah,
Hindun biasa mengumandangkan syair-syair
demi mendidihkan semangat para pasukan.
Dia lantang dalam berbicara, cita-citanya pun tinggi. Tampak dari ambisi Hindun untuk menjadikan putranya Mu'awiyah agar menjadi pemimpin atas manusia.
Wuihh! Kereeenn,,…
Driser,
sambutlah kemauan orang-orang yang terpanggil
kembali kepada Allah SWT. Orang yang kita caci
maki hari ini
karena keburukan perangainya, bisa jadi kelak dia menjadi pejuang terdepan meninggikan kalimatullah. Who Knows? [Alga Biru
Tidak ada komentar