Tomboy Vs Feminin So what geto loh!!
Lihat Fitri Tropika, yang nyablak dengan rambut pendeknya
yang enak 'dibawa kemana-mana', bikin
sebagaian perempuan terinspirasi nge-jiplak gayanya Fitri. Walau beda tampang,
kelakuan dimirip-miripin gitu. Konon,
supaya mudah diterima lingkungan, karena tipe gaya Fitri yang fresh abis. Di sisi lain, ada juga perempuan
yang mau repot-repot keluar masuk salon
bahkan ikut kursus kepribadian agar terlihat lebih anggun.
Dandanan feminin, suara dimerdu-merduin, agar tidak saja
terlihat elegan tapi juga 'manis'
(emangnya lollypop, non?). Huff.... Jadi keinget film India yang fenomenal,
'Kuch Kuch Hota Hai'. Saya yang ngga
minat nonton segala jenis pilem, entah kenapa jadi kebangetan pengen nonton. VCD bajakan pun
dibabat! Asal bisa nonton. Di pilem itu
dikisahkan tentang dua cewe yang beda tipe, yang ujung-ujungnya rebutan hati si Rahul. Anjali yang gayanya
tomboy banget juga pinter maen basket
versus Tina yang feminin dan 'sangat perempuan'. Tomboy enak 'gerak' tapi susah 'mencuri perhatian'.
Sedangkan feminin itu identik dengan 'cantik'
dan 'mempesona'. Itu sih jaman-jamannya Kuch Kuch Hota Hai yang jadul punya.
Nahhh... kalo tren 2000-an sekarang ini, 'perawakan garang' jadi icon dimana-mana. Bermunculanlah di
belantika remaja mulai dari Avril Lavigne,
kalo di Indonesia-nya ada duo cewe' The Virgin. Padu padan sisi cewe yang lembut dengan kerasnya kehidupan.
(Wakcsss... beneran kaga ya?! ^_^) Beberapa
teman di tempat terpisah, sempat saya sodorin pertanyaan seputar 'Feminin Versus Tomboy'. Para muslimah
itu dengan tiding aling-aling saya tembak pertanyaan seperti ini: ”hai teman...
apa gayamu: tomboy atau feminin, kenapa
sih punya style seperti itu? Reaksi sekitar kamu gimana?”. Dari penelusuran saya itu,
didapatlah cetusan-cetusan 'dahsyat' dari
mereka. Les cekidot!
Si Tomboy Restie, Ex D-3 Unpad mengoceh: ”Beberapa kali
dibilang tomboy, mungkin karena sering
paka jaket ama tas ransel, gaya ngomongnya
rada ngasal. Tapi bisa juga jadi feminin. Intinya kumaha 'pesanan', haha... masalahnya kalau gaya saya
feminin, jadi cantik banget, jadi rada
malu sendiri, khawatir banyak yang suka...”. Yaelahhh ni anak. Antara polos, jujur dan narsis banget ya.
(Huuu...... guyurrrrr!). Lain Restie, lain Wulan.
Muslimah kalem, modis dan feminin ini cuap-cuap panjang
lebar tentang apa yang dilakoninya: “Saya feminin, tapi lebih ke casual.
Alasannya ya… seneng aja terlihat simple, elegan tapi manis. Pengalaman karena punya style feminin, jadi
referensi teman-teman yang pada mau
nikah buat tampil feminin itu kaya gimana. Hehehe. Pada minta tips kecantikan merawat muka dan badan, plus
pada minta rekomendasi produk-produk
kosmetik, baju, kerudung, sepatu, dll. Ada juga yang minta pilihin barang-barang. Lama-lama udah kaya
sales barang-barang neh.
Tapi teman-teman suka
kesal nih kalo nungguin saya yang kelamaan dandan. hehe” Begitulah segelintir versi yang ada.
Hemm, lantas... baeknya gimana? Simak
terusss... Apa pun kejadiannya, tiap manusia Allah ciptakan unik dengan
segala ciri khas-nya. Manusia juga diciptakan sama
dalam hal potensi, yakni memiliki potensi
hidup dan akal. Jadi, pada dasarnya... biar feminin, biar tomboy, keduanya memiliki keunikan tersendiri dan
'keren' punya selama dilingkupi dalam
batas-batas syar'i. Ya, segala macam dinaungi syari'at. Islam itu hebat. Karena mengatur manusia mulai bangun tidur
ampe bangun negara. Mulai dari pakaian ampe cara ngomong. Jangan
kebayang jadinya kaku, tapi sebaliknya...
yang terlahir adalah manusia dinamis yang unik dari segala sisi. Misal nih
ya.... Kelembutan perempuan feminin, belum tentu bernilai baik loh. Ya tergantung sikon lah. Berlemah-lembutlah
dengan kaumnya dan dalam perkara yang
dibolehkan. Nah, kalau lemah lembut dibumbuin ama lemah gemulai ama non-mahrom, nahhh ini yang
berabe. Kalau tidak hati-hati malah timbul fitnah. Namun bukan malah jadi
galak, apalagi ngomong kotor.
Hiii.... seerreeemm!
Rasulullah Saw bersabda: ”Sesungguhnya Allah lemah-lembut dan mencintai kelembutan. Allah
akan memberikan anugerah kepada
kelembutan yang tidak diberikan kepada kekerasan, dan perkara yang tidak diberikan pada yang lain” (HR Muslim) Buat
yang tomboy, jangan maksain diri supaya feminin. Buat yang feminin, ngga perlu ngiri ama yang tomboy.
Yahh.. selama ngga berinovasi buat ganti
kelamin aja deh, hehe.
Usut punya usut dari para pemberi ilmu, sungguh apa yang dituntut syara' memang bukan
ciri ke-tomboy-an atau ke-feminin-an. Tak lain dan tak bukan adalah akhlak
mulia yang nempel di diri kita. Yup,
nempel. Maka dimana pun berada, terpancarlah keindahan. Indah dan unik. Akhlak yang baik itu ibarat
aksesorisnya seorang muslim. Jangan remehin
kebaikan sekeciiilll apa pun. Karena Allah pun nggak ngeremehin hal yang dikira keciiiilllll itu. Ya, kecil. Meski
sekedar menampakkan wajah berseri-seri
di hadapan temanmu (Buat yang jutek, kudu dicatet neh!!) ”Engkau jangan menyepelekan kebaikan sedikit
pun, meski hanya sekedar bertemu
saudaramu dengan wajah berseri-seri” (HR Muslim).
Biar kata pake sendal jepit, tas ransel, wajah kucel... tapi
kalau lihat tampang berseri-seri kan
adem geto loh. Lagi pula, siapa sih yang mengira bahwa ternyata di dalam tas ransel yang gede
itu berisi beragam macam 'peralatan
tempur dakwah' dan keseharian selaku aktivis (cieee). Mulai dari kitab-kitab, jurnal-jurnal, dokumen, dan
lain-lain (kecuali peralatan makan-minum atau peralatan tidur, ini sih modal
buat camping yak ^_^). Percuma pake make
up mahal, seandainya akhlak mulia itu tidak melekat, sungguh sia-sia. Sekali lagi ... kamu unik !
Dan Islam memahami keunikan kita-kita! Islam bikin bangga! “Pada hari ini telah Aku
sempurnakan agamamu untukmu, dan telah
Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu.” (Al-Maidah: 3) [Alga Biru &
Hikari Inqilabi]
Tidak ada komentar