JUAL DIRI DRMI EKSISTENSI
Penomena prostitusi remaja, kini semakin sesak merebak di sekitar kita en NYATA ADANYA! Tak lagi sekedar tercantum en hadir sebagai sempalan cerita sinema-sinema berlayar semata ajah. Tapi, lebih dari itu!
Drama Kettie yang suram,
bahkan sudah menjelma menjadi salah satu
trend modern yang dilanggengkan oleh
sejumlah kalangan remaja RUSAK, yang
menganggap remeh temeh soal virginitas.
Mereka memposisikannya begitu rendah sebagai salah satu bagian dari komoditi (barang dagang) murah en mudah untuk didapatkan.
Grrr! Geleng-geleng kalo D'RISEr buka milis di dunia maya tentang laju perkembangan protitusi remaja sekarang. Sampe April 2009 kemaren ajah, di http://www.eska.or.id, tercatat ada 40-70 rebu anak Indonesia yang terjerat ke dalam bisnin seks ituh. Kajian cepat yang dilakukan ILO-IPEC di tahun 2003 lampau pun memperkirakan, jumlah pekerja seks komersial di bawah usia 18 tahun sekitar 1.244 anak di Jakarta, Bandung 2.511, Yogyakarta 520, Surabaya 4.990, en Semarang 1.623.
Belum lagi jika kita
hitung-hitungan secara logika matematis,
tentu angka tersebut tidaklah statis.
Dia akan bergerak seiring waktu berganti
en terus bertambah. So, jika di tahun
2003 saja sudah merekam sekian banyak
kasus, bagaimana untuk saat ini? Sungguh
kenyataan pilu buat ukuran sebuah negeri yang notabene berpenduduk muslim ini! Osh! Langkah kaki prostitusi terutama di kalangan remaja puteri emang jauh melampaui perkiraan data penelitian.
Makanya, Direktur PKPA (Pusat Kajian dan Perlindungan Anak) Ahmad Sofian menegaskan, kalo kasus prostitusi tuh emang ibarat fenomena gunung es. Artinya, pelaku yang ke-detect lebih kecil dibanding kenyataan yang sesungguhnya. Hufh… So, mari kita perhatikan dunia lebih seksama! Belum lama
ini, Hikari sempet menonton sebuah
Reality show, yang kebetulan bahas
fenomena pelacuran yang kian marak.
Salah satu pelaku yang wajah en namanya
disamarkan, share en buka-bukaan tentang
dirinya yang menekuni profesi haram
ituh.
Masyaa Allah…
Ternyata, buaaanyak banget kawan-kawan
pelajar ibu kota yang berstatus
pendatang dari desa en diterima kuliah
di Jakarta, “terpaksa” berprofesi ganda
menjadi P.S.K! mereka rata-rata melakukannya lantaran bingung mencari pekerjaan. So, di tengah kebingungan en semakin terjepitnya tuntutan biaya hidup dan sekolah di Jakarta yang melangit, akhirnya, mereka rela jual diri deh. Ironisnya, akibat mereka minim pengalaman alias amatiran, akhirnya honor mereka pun cuma 10-20 rebu doangs! Bisa-bisanya gitu yah, demi uang yang cuma cukup buat makan sekali ajah, mereka rela ngerjain dosa besar dengan berzina?!
Kamisama… Tobat ka Pangeran!
Itu baru salah satu contoh kecil. Ada
lagi yang lebih parah! En itu datangnya
dari kota Hikari tercinta-Bogor. Sangat sesak ketika Hikari harus menelan mentah-mentah informasi tentang
wara wiri para penjaja seks di Bogor.
Hyeah! Serasa nggak percaya kalo di
beberapa kawasan yang sering Hikari
lewati terdapat bibit-bibit unggul
perempuan eksperimen (perek). Mereka
biasa menyesuaikan tarif sama para
pelanggan yang datang kepadanya. Kalo si
calon pelanggan cuma mampu bayar goceng
(lima rebu perak), ya tak jadi soal.
Yang penting dibayar lunas. Hueeeeks!!! Jijay banget nggak sihh?! Sepertinya cuma manusia yang kehilangan iman ajah yang tega menjerumuskan dirinya sendiri. Rela raganya terkoyak, virginity terenggut, kesuciannya ternodai, en lagi-lagi dalihnya klise banget buat uang yang sebenernya bisa dijemput lewat cara yang lebih hahal en mulia. Ya, nggak mesti sampe nekad jual diri segala kalo buat bertahan hidup. Banyak kok pekerjaan yang sudah jelas-jelas
Allah halalkan en bentangkan di muka
bumi inih. Banyak banget!
Ayolah… Jangan cari pembenaran. Kebutuhan hidup, bukan alasan buat melegalisasi prostitusi, non! Nggak ada cerita hukum Islam berubah-ubah sesuai keadaan en kondisi. Apalagi buat ukuran sebagai seorang Muslimah. Iffah alias harga diri tuh kudunya menjadi pertimbangan utama ketika memilah milih aktivitas, termasuk masalah pekerjaan. So, jangan sampe kita kepikiran buat nyangkul duit di lahan yang terlarang deh! Ruginya gila-gilaan! Di dunia, sanksi sosial dari
masyarakat dan penyakit kelamin
mengancam kehidupan para PSK.
Di akhirat, Allah Swt. sudah siapkan tempat bagii hamba-hambaNya yang
membangkang pada aturanNya. Api di dunia
aja ASLI panasnya ampun-ampunan! Gimana
di neraka??? Nggak takut niii??? So, udah deh, mending sama-sama memohon ampun en berbenah. Berlomba-lomba
untuk menjadi yang terbaik di hadapanNya.
Tentu dengan bertaubat nasuha yang
dilanjutkan dengan mengaji alias
mengenal Islam lebih dalam untuk membentengi keimanan dengan ketaqwaan yang tebel poenya. Allah Maha Pengampun berfirman:
"DAN bersegeralah kamu mencari ampunan (maghfirah) dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi
orang-orang yang bertakwa." (QS. Ali Imran 133).
Nah D'RISEr, prostitusi remaja menjadi bagian yang tak terpisahkan ketika bukan hukum Islam yang dipake pemerintah buat ngatur rakyatnya. Aturan kapitalis di negeri kita yang menuhankan kesenangan dunia turut melestarikan kerusakan dimana-mana. Ditambah, banyak jiwa en pemikiran yang semakin bebas dan steril dari aturan Tuhan.
Iman udah lepas en ilang nggak tau kemana. Kalo udah gini, mana ada generasi pionir? Yang ada hanyalah generasi kecipir alias generasi yang doyan kesenangan, cinta dan ogah mikir!. So, percaya deh, bakal sengsara dunia akherat kalo kita seenak jidat melangkah di muka bumi ini dan tak ada institusi yang menerapkan hukum Islam. Ayo Jual diri kita buat Islam! Dengan berjuang di jalanNya en balesanNya adalah surga. Shitteru yo! Are You Ready?! MUST BE! [Hikari]
Tidak ada komentar