MAJALAH DRISE 07 ; FASHIONABLE BIKIN SEBEL
Mata Mona bergerak-gerak menatap rupa-rupa pakaian dan aksesoris yang mejeng di dalam etalase mall. Dia melotot sambil berdecak kagum, kadang-kadang malah
lebih ekstrem lagi, dia melongo sambil
ngiler. Apa gerangan yang terjadi pada
Mona?
Ternyata dia lagi
kena sindrom fashion holic. Jadi maunya
ngiler terus kalo ngeliat model fashion
dan aksesoris terbaru, hehe. Gejala fashion holic juga keliatan dari dandanan Mona. Pipinya merah menyala kaya badut karena ditabur bedak tebal. Pake bajunya minim alias kekurangan bahan, kadang-kadang
pake rok mini, kadang pake hot pants,
biasanya dipadukan dengan tank top, atau
baju model kemben. Bener-bener “gersang” (seger merangsang bagi remaja kurang iman).
Ada banyak remaja kaya Mona yang udah gandrung banget sama fashion. Mereka rela merogoh kocek dalam-dalam untuk memuaskan hasrat mereka berdandan dan mengikuti tren fashion. Kalo nggak begitu serasa dunia mau kiamat. Bahkan banyak juga remaja puteri yang rela digandeng om-om untuk
memuaskan hasrat fashion-nya (baca aja D'RISE edisi kemaren yah).
Menurut survey yang dilakukan oleh TRESemme di Inggris belum lama ini, perempuan menghabiskan banyak uang melebihi yang mereka pikirkan hanya untuk mempercantik rambut mereka. Menurut penelitian ini, rata-rata perempuan Inggris menghabiskan sekitar 27.722,52 Pound Sterling (Rp. 388.115.280 kalau 1 Poundsterling sama dengan Rp. 14.000,-) untuk rambut dalam hidup mereka. Jumlah itu setara dengan jumlah buat menyekolahkan seorang anak sampai perguruan tinggi atau membeli mobil mewah.
Perempuan Amerika
menghabiskan sekitar 30 miliar Dolar
setahun untuk kecantikan, termasuk
sekitar 20 miliar Dolar untuk kosmetik.
Mereka juga menghabiskan 104 miliar
Dolar untuk belanja pakaian. Ya
ampyuuunn, berapa banyak uang yang kamu
keluarkan buat fashion? Sebanyak itukah?
Kalo iya artinya kamu termasuk dalam
barisan fashion holic.
Apa Yang Terjadi? Pertanyaan ini penting banget, apa sih sebenarnya yang terjadi di dunia fashion, terutama kalo dikaitkan dengan kita sebagai generasi Islam? Yup, sebenernya sedang terjadi benturan antara budaya Islam dengan budaya liberalisme-sekular. Budaya liberal ini diwakili oleh peradaban barat terutama di Amerika dan Eropa. Mereka inilah yang
sekarang menguasai media secara global
dan mencekokkan budaya liberal tersebut
kepada kita.
Melalui media-media itu pula mereka mengorbitkan para selebritis yang kemudian menjadi tren setter dalam fashion, diharapkan agar mereka menjadi kiblat kita dalam berpakaian. Padahal dandanan mereka aneh-aneh dan mengumbar aurat, nggak pantes sama sekali ditiru oleh generasi Islam. Misalnya Lady Gaga, masa dia pake baju dari irisan-irisan daging mentah. Jijay bajay!! Itulah kenapa D'RISE bilang aneh.
Selain itu sebenernya terjadi penghinaan terhadap martabat perempuan dalam tiap ajang fashio show. Perempuan cuman dijadikan alat pelaris barang dagangan baju. Yang dinilai dari mereka cuman tinggi badan, lingkar dada, dan segala hal yang sifatnya fisik, bukan intelektualitas. Di sana aurat perempuan diumbar di bawah lensa kamera, rasa malu dibuang jauh-jauh. Kan itu penghinaan, sayangnya ada banyak perempuan yang nggak meresa terhina dengan semua itu.
Sehingga mereka enjoy aja dengan profesi sebagai model, malah bangga. Tanpa kita sadari, kalo kita ngikutin nafsu untuk tampil fashionable kaya' itu tandanya kita udah menyerahkan diri kita bulat-bulat kepada
penjajahan fashion yang digulirkan oleh
budaya liberal. Mereka ingin membuat generasi Islam menjadi seperti mereka dalam berpakaian.
Islamic Fashion Islam punya cara sendiri dalam berpakaian, dan sebagai generasi Islam tentunya kita mesti ngikutin aturan itu. Buat kebaikan kita sendiri di dunia akhirat. Hal yang paling penting yang jadi prinsip Islam dalam berpakaian adalah bahwa pakaian itu kudu nutup aurat secara total. Islam udah membatasi bahwa aurat laki-laki adalah dari pusar sampe lutut, dan aurat perempuan adalah seluruh tubuhnya kecuali muka dan telapak tangan.
Nah bagian-bagian aurat itu wajib ditutupi dengan pakaian. Pakaian yang dikenakan pun kudu cocok dengan syariat Islam, seperti keharusan untuk memakai kerudung (khimar) dan jilbab buat perempuan, dan larangan untuk memakai pakaian berbahan sutera buat laki-laki. Kalo
prinsip ini udah dipenuhi baru kita
bicara masalah fashion.
Kita bisa modifikasi model, motif, bahan, aksesoris, dll. dari pakaian kita itu. Jilbab dan kerudung anak cewek bisa dipadupadankan dengan warna dan motif yang cocok dan enak diliat sesuai celera kita, juga dengan aksesoris yang sesuai. Yang cowok boleh
memodifikasi celana panjang, kemeja,
baju koko, atau baju kaosnya, bisa juga dipadukan dengan sepatu atau topi, dll. Yang penting semuanya disesuaikan dengan syariat Islam. Yang nggak kalah pentingnya adalah niat di hati kita yang nggak boleh riya' dan sombong karena pakaian yang kita pakai.
Nah dengan menaati syariat
pun kita masih bisa tampil rapi dan
gaya. Inilah dia fashionable yang nggak
bikin seble, hehe. Selamat
berfashion!![]
Tidak ada komentar