THE CATALYS : SEBUAH KEPERIHATINAN LINKIN PARK
God Bless us everyone
We're a broken people living under loaded gun
And it can't be outfought It can't be outdone It can't be
outmatched It can't be outrun No!!
Halo D'RISEr penggemar Linkin' Park tentunya udah nggak asing Klagi dong sama baris lirik di atas? Itulah beberapa bait dari lagu The Catalyst di lagu single Linkin' Park, yang juga jadi lagu pamungkas album mereka.
Ada banyak yang suka
musik Linkin' Park di album ini, tapi
nggak sedikit juga penggemarnya yang
antipati, karena kata mereka lagu-lagu Linkin' Park jadi kurang powerfull, terlalu soft. Begitulah kontroversi, namanya juga ukuran selera. Tapi biarin aja
deh kontroversi itu, sekarang kita bakal
bahas hal lain yang seru banget
berkaitan dengan lirik lagu pamungkas
Linkin' Park ini.
Kalo kita perhatiin lirik lagu ini, kita akan ngerti bahwa ada kekhawatiran besar di dalam diri personel Linkin' Park terhadap masyarakat tempat mereka berada, yaitu masyarakat kapitalis Amerika. Terutama pada baris
We're a broken people living under loaded gun,
yang terjemahan bebasnya:
kita adalah masyarakat rusak yang hidup
di bawah pistol terkokang. Wah ngeri
banget kan? Iya, karena emang begitulah
masyarakat Amerika. Kriminalitas di sana
sangat tinggi. Orang-orang berjalan di luar rumah tanpa rasa aman dari ancaman kejahatan, bahkan hampir tiap orang punya senjata api lho. Kan salah-salah bisa langsung dor.
D'RISEr pasti pernah denger berita tentang seorang pelajar di Amerika yang memiliki senjata api kemudian membunuhi teman-teman dan
gurunya sendiri. Ngeri banget kan?
Kemudian Linkin' Park mengungkapkan
kekecewaan mereka lebih dalam lagi
dengan mengulang-ulang kalimat yang
semuanya bernada ketidakmungkinan (and
it can't be outfought, it can't be outdone, dst.) yang menggambarkan bahwa mereka nggak bisa lari dari masyarakat rusak yang mengerikan itu. Serem!
Data Berbicara Kita bisa ngeliat kenyataan betapa ngerinya hidup di tengah-tengah masyarakat kapitalis barat dari data-data yang beredar luas. Kegambar banget bahwa sewaktu-waktu nyawa kita bisa terancam kriminalitas di sana. David von Drehle, seorang jurnalis, menyatakan bahwa selama bertahun-tahun orang Amerika memposisikan kejahatan berada pada, atau dekat dengan, tingkat tertinggi dari isu-isu penting mereka.
Pada tahun 1991 aja
angka pembunuhan di Amerika mendekati
9,8% per 100 ribu penduduk. Sementara
itu para kriminolog berpendapat bahwa
perkembangan generasi –yang mereka sebut
sebagai “generasi predator”- akan segera
meningkat lebih buruk. Menurut Dr.
Shahid Queshi, seorang Jurnalis pemenang
Senior Award Winning Investigative
Journalist yang berbasis di London
menyatakan bahwa tempat paling tidak
aman di dunia ini bukanlah Irak atau Afganistan,
tetapi Amerika. Nahloh!! Di Amerika
pembunuhan terjadi tiap 22 menit,
perkosaan tiap 5 menit, perampokan tiap
49 detik, dan pencurian tiap 10 detik
.
Untuk memerangi kriminalitas
ini Amerika mesti menghabiskan dana
sekitar 674 miliar Dolar, jumlah yang
jauh lebih tinggi dari anggaran perang
Irak yang hanya sekitar 466 miliar
Dolar. Penelitian yang dilakukan oleh The National Women's Study terhadap 4008 wanita dewasa mengungkapkan bahwa sebanyak 13% dari mereka adalah korban perkosaan sempurna yang terjadi sepanjang hidup mereka. Dua puluh dua persen dari mereka diperkosa oleh orang yang belum pernah mereka lihat, atau belum dikenal. Serem amat!
Jumlah napi di
Amerika juga mencapai angka 2 juta jiwa
pada 30 Juni 2003, dan merupakan angka
tertinggi, data ini dikeluarkan oleh Justice
Department's Bureau of Justice Statistics.
Pada pertengahan tahun 2003, jumlah napi adalah 480 orang di antara 100 ribu penduduk Amerika, meningkat dari jumlah pada 31 Desember 2002 yang hanya sebesar 476 orang. Setidaknya 1 orang dari 140 orang penduduk Amerika adalah napi.
Otak kriminil. Kenyataan tentang kriminalitas yang
mengerikan ini juga terpampang dari film-film
yang mereka produksi. D'RISEr pasti tau
film Haloween, Haloween Ressurection,
Scream, Nightmare of Elm Street, I Know
What You Did Last Summer, Friday The
13th , Texas Chainsaw Massacre, dll., semuanya
adalah gambaran betapa sadis dan mengerikannya
kriminalitas di Amerika. Sebagian dari
film-film itu terinspirasi dari kejadian
nyata berupa pembunuhan berantai yang kerap
kali terjadi.
Dalam sejarah masyarakat Amerika banyak tercatat pembunuh berantai yang
sangat mengerikan. Diantaranya adalah Ed
Gein (mati tahun 1957), yang terobsesi
terhadap tubuh wanita, mengeksploitasi
mayat, hingga akhirnya membunuh wanita
secara sadis, dikuliti, dimutilasi,
kemudian potongan tubuh itu dijadikan
toples, tengkorak dijadikan mangkok, furnitur,
dan bahkan pakaian. Ada juga Ted Bundy
(mati tahun 1978), pembunuh berantai yang
menggunakan kegantengannya untuk menarik
wanita lalu membunuhnya. Kacau bener!!
Islam Menjamin Keamanan Peradaban kapitalis barat itu jauh
banget dengan peradaban Islam. Saat
Islam diterapkan maka hukum-hukumnya
secara efektif akan mencegah tiap orang
untuk berbuat jahat. Sanksi yang tegas dan
pengawasan masyarakat serta lurusnya penegakan
hukum akan menjamin keamanan setiap
orang baik itu muslim maupun non muslim.
Sejarah menyebutkan pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Aziz aja serigala dan domba mencari makan di lahan yang
sama, tanpa ada satu domba pun yang
dimangsa oleh serigala itu. Hal itu
menjadi indikasi bahwa kondisi
bener-bener aman dan tenteram. Hal ini juga
keliatan ketika datangnya waktu solat para pedagang meninggalkan dagangannya begitu aja dan langsung pergi ke masjid untuk solat.
Mereka nggak takut barang dagangannya
kecurian karena penerapan hukum Islam
telah memberi rasa aman pada masyarakat.
Hal ini masih bisa dirasakan di Mekah dan Madinah, walaupun sekarang di sana udah nggak diterapkan syariat Islam secara
total lagi karena memakai sistem
pemerintahan monarki (kerajaan). Nah
emang hanya dengan penerapan syariat
Islam secara total keamanan akan bisa
dirasakan semua orang. Bravo!! (Isa from many source)
Tidak ada komentar