Gunung Paku Bumi
Naik-naik ke puncak gunung capek capek sekali....” hehehe... Hari gini gitu
lho. NKerjaan mendaki gunung banyak diminati bagi mereka yang doyan hiking, traveling, and touring. Suasana asri dan segarnya udara pegunungan jadi daya
tarik tersendiri untuk melepas penat
lingkungan perkotaan yang padat dan kian
tercemar polusi udara.
Nah, sebagai D'RISEr yang cakep dan nyadar diri, pastinya kehadiran gunung
nggak sebatas tujuan wisata buat
refreshing dongs, atau pelengkap gambar
pemandangan. Ternyata, Allah swt
menciptakan gunung dengan fungsinya yang
istimewa. Just cekidot! Allah swt berfirman:
"Dan telah Kami jadikan di
bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya
bumi itu (tidak) goncang bersama mereka..." (QS. Al-Anbiya [21]: 31) "Bukankah Kami
telah menjadikan bumi itu sebagai
hamparan?, dan gunung-gunung sebagai
pasak?" (Al Qur'an, 78:6-7) Dua
ayat di atas menjelaskan pada kita bahwa
Allah swt. menciptakan gunung-gunung yang berfungsi mencegah goncangan di
permukaan bumi.
Gini ceritanya...... Dalam pembagian kulit bumi ada
yang disebut dengan kerak bumi. Kerak
bumi adalah lapisan permukaan tempat
kita sehari-hari berjalan dan membangun
rumah dengan aman. Tetapi, kerak bumi
ternyata tidak diam alias bergerak di
atas suatu lapisan lain yang dinamakan
mantle. Lapisan yang lebih padat dari
kerak bumi inilah yang menyebabkan gempa
terus menerus jika tidak ada sesuatu
yang dapat mencegah pergerakan kerak
bumi ini. Di sinilah peran gunung
sebagai pasaknya atau paku yang menahan
pergerakan mantle.
Keberadaan gunung-gunung dan struktur perpanjangannya yang menghujam jauh ke dalam bumi, mengurangi pergerakan
lapisan di bawah permukaan tanah,
sehingga mencegah atau memperkecil
goncangan yang diakibatkannya. Bagaimana
Gunung Tercipta? Gunung muncul sebagai hasil
pergerakan dan tumbukan dari lempengan-lempengan raksasa yang membentuk
kerak bumi (seperti gambar di atas).
Ketika dua lempengan bertumbukan,
lempengan yang lebih kuat menyelip di
bawah lempengan yang satunya, sementara
yang di atas melipat dan membentuk
dataran tinggi sehingga membentuk gunung
yang menjulang ke atas seperti yang kita
lihat sekarang.
Lapisan bawah bergerak di bawah permukaan dan membentuk perpanjangan
yang dalam ke bawah. Dan besarnya
lempeng di bawah gunung sama besar
dengan yang terlihat di permukaan bumi.
Ini berarti, gunung mempunyai bagian
yang menghujam jauh ke bawah atau
tertancap dan mengakar kokoh pada bagian
kerak bumi yang disebut mantle (jaket).
Sehingga gunung mencegah kerak bumi
bergerak atau bergeser secara terus-menerus di atas lapisan magma atau di antara lapisan-lapisannya. Singkatnya, kita dapat menyamakan gunung sebagaimana paku atau pasak yang
menancap dan mencengkeram lembaran-lembaran
papan kayu dengan erat dan kokoh
sebagaimana perumpamaan dalam
Al-Quran.
Selain sebagai 'paku bumi'
gunung juga berperan besar dalam
menahan gelombang angin yang terbentuk
akibat perbedaan suhu antara khatulistiwa dan wilayah kutub bumi. Perbedaannya bisa mencapai sekitar 100 derajat Celcius lho. Jika bumi datar tanpa gunung, maka badai angin berupa aliran udara akan muncul karena perbedaan suhu ini. Dan aliran udara yang berhembus bukan sepoi dua poi alias semilir dua milir yang bikin kita ngantuk lho. Tapi aliran udara yang sangat kencang berkecepatan hingga 1000 km (621 mil) perjam, di atas kecepatan angin tornado yaitu 300-480 km/jam. Bisa-bisa bablas semua
yang ada di permukaan bumi.
Untungnya, permukaan
bumi tidak datar karena ada
gunung-gunung yang dapat menahan pergerakan angin kibat perbedaan suhu ini. Gitu ceritanya. Tuh kan, gimana nggak sayang Allah sama kita. Makanya, kita mesti bersyukur. Bukan cuman menjaga lingkungan dari kerusakan tapi juga pake aturan hidup yang Allah swt turunkan untuk ngatur hidup kita. Karena pake aturan hidup Islam, bikin hidup lebih hidup!. Yuk, mari!!![Ridwan
Tidak ada komentar