JALUR TENGKORAK KM 93-100
Driser, musibah yang dialami keluarga Syaiful Jamil yang memakan korban istri tercintanya, Virginia,
melengkapi deretan jumlah kecelakaan
lalu lintas yang naik sekitar 40 persen
selama tahun 2011 dibanding tahun sebelumnya. Hingga tanggal 6 September 2011 aja Korps Lalu Lintas
Polri mencatat jumlah kecelakaan
mencapai 4.071 kasus dengan korban jiwa 682 orang.
Yang bikin miris, ternyata hari gini masih saja ada umat
Islam yang menghubung-hubungkan rentetan
kecelakaan lalu lintas di tempat yang
sama dengan hal-hal yang berbau mistis. Seperti di kilometer 93-100 tol cipularang yang dianggap
sebagai daerah angker dan ada
penunggunya. Sehingga dijuluki jalur tengkorak.
Idih, emangnya warung
pake ditungguin segala! Allah SWT mengingatkan kita: “Di mana saja kamu berada,
kematian akan mendapatkan kamu,
kendatipun kamu di dalam benteng yang
tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah
dari sisi Allah", dan kalau mereka
ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)."
Katakanlah: "Semuanya (datang) dari
sisi Allah.".... [An Nisaa':78]
Driser, musibah kecelakaan yang terjadi bisa saja sebagai peringatan dari Allah, sehingga selayaknya
menjadi bahan introspeksi bagi semua
pihak. Mulai dari pengguna jalan terutama supir yang mesti jaga kondisi biar tetep waspada saat
melewati tikungan tajam, jalan berlobang
atau bergelombang. Nggak ketinggalan, pemerintah mesti tanggung jawab dengan kondisi jalan yang
sering terjadi kecelakaan.
Sehingga program Zero Accident yang sempat dicanangkan bukan cuman omong kosong belaka. Pemerintah sejatinya meneladani Khalifah Umar
bin Khattab sebagai kepala negara. Dalam
salah satu pidatonya berkata: ”Seandainya
ada seekor binatang (keledai) yg tersesat di ujung negeri Iraq,maka 'Umar akan ditanya (bertanggung
jawab di hadapan Allah), mengapa tdk
dibuatkan jalan (yang rata) buat keledai itu?”.
Pidato ini diucapkan di Madinah, jauh dari Iraq. Pidato ini menegaskan tanggung jawab seorang kepala
negara terhadap hak-hak rakyat. Karena
Khalifah Umar sangat menyadari sabda Rasul saw yang mengingatkan para penguasa: “Hati-hatilah kamu
terhadap do'a org yang dizhalimi, karena
sesungguhnya tidak ada penghalang di antaranya
(do'a) dan di antara Allah. (HR. Bukhari & Muslim) Nah, bagaimana dengan tanggung jawab pemimpin
negeri ini? Sungguh terlalu..(Rhoma
Irama Mode: ON)! []
Tidak ada komentar