MENGHILANGKAN TRAUMA
Assalamu'alaikum, mba Mayrina aq bleh tanya gg? Klo qta pnah
brbuat ksalahan di masa silam kyk
aktivitas pacaran walaupun gg pacaran,
pdahal hukumnya haram, n aq tau, Tpi
stelah benr2 brtaubat. Rasa pnyesalan
itu gg ilang2. Sprti trlalu trauma n
sprti d teror ksedihan yg brlarut2, gmn
cra ngatasinny? (Annisa*bogor).
Wa'alaikumussalam Wr.Wb.
Dik Nisa yang sholehah….. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah semoga kita senantiasa menjadi manusia beruntung dimana tiap detik, dan hari-hari kita lebih baik dari sebelumnya. Hati kita ibarat cermin untuk mampu melihat kebenaran. Ketika ada debu menempel pada cermin tidak segera kita bersihkan, maka akan banyak debu menempel yang akhirnya menjadikan kita tidak bisa membedakan lagi mana yang benar dan salah.
Dik Nisa yang sholehah….
Manusia terbaik bukanlah seseorang yang tidak pernah melakukan kesalahan, akan tetapi manusia terbaik adalah seseorang yang ketika melakukan kesalahan, ia segera ingat kepada Allah, menyadari kesalahannya, memohon ampun dengan bertaubat, benar-benar berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan serta melakukan banyak kebaikan. Allah berjanji akan menerima taubat jika dilakukan secara sungguh-sungguh “ Barangsiapa mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (TQS. An-Nisa:110).
Dik Nisa yang sholehah….
Saat seseorang melakukan kesalahan, dan telah menyadarinya, serta
bertaubat terkadang rasa penyesalahan belum
hilang bahkan selalu membayanginya. Rasa sedih merupakan perasaan alami pada manusia, akan
tetapi jika berlarut akan menjadikan
seseorang pesimis, putus asa dan tidak
bergerak. Seharusnya kesadaran terhadap kesalahan menjadikan kita bisa mengambil pelajaran untuk
lebih berhati-hati dalam menjaga
perbuatan kita agar senantiasa sesuai
apa yang Allah ridhai.
Dik Nisa yang sholehah…..
Bagaimana cara
mengatasi kesedihan, yaitu yakinlah akan
rahmat Allah. Jika kita bersungguh-sungguh bertaubat, insyaAllah Allah pasti akan
mengampuni. Allah melarang kita berputus
asa dari rahmat Allah dan karunia-Nya. Pandanglah hari esok, dan masa depan
untuk membangun kembali cita-cita baru,
jangan justru mengingat-ingat kembali
masa lalu yang penuh kepahitan dan bisa
menjerumuskan diri sendiri ke dalam kecemasan yang tiada gunanya sama sekali.
Jadikan kesalahan yang terjadi di masa lalu sebagai pelajaran untuk
kita lebih memperbaiki diri dan
berhati-hati. Allah akan memaafkan hamba-Nya,
meskipun sang hamba tidak memaafkan dirinya
sendiri, dan mengasihi hamba-Nya meskipun sang hamba tidak mengasihi dirinya sendiri. Luar
biasa cintanya Allah kepada kita, semoga
kita mampu meraih cinta Allah dengan
selalu menjadikan aturan Islam sebagai pemandu dalam perbuatan kita. Mari jadikan tiap detik
lebih baik dari sebelumnya. []
Tidak ada komentar