MY HERO MY INSPIRATION
setiap bangsa pasti punya tokoh pahlawannya masing-masing.
Mereka dipuja karena dianggap berjasa besar Sbagi bangsanya.
Karena itu, gelar pahlawan sangat subjektif. Seseorang bisa dianggap sebagai
pahlawan oleh satu bangsa, tapi bisa
jadi dianggap biang kerok malapetaka oleh bangsa lain. Misalnya, sosok pangeran
Diponegoro dianggap sebagai pahlawan
besar oleh bangsa Indonesia, tapi bagi Belanda,
Pangeran Diponegoro adalah pengacau yang wajib ditumpas.
Atau Vlad si pemancang yang terkenal dengan kesadisannya itu, ternyata malah dianggap
sebagai pahlawan dan inspirasi bagi
bangsa Romania. Manusia itu adalah mahluk yang butuh tokoh pujaan. Adanya orang yang dianggap 'wah' alias lebih
hebat, adalah sebagai tumpuan harapan
dan cara mengidentifikasi diri. Karena
itu penting banget rasanya untuk mengkaji kembali, siapa yang layak digelari pahlawan dan kita
jadikan panutan.
Bagi seorang muslim, syari'at Islam adalah tolok ukur segala
sesuatu. Termasuk dalam menentukan siapa
yang pahlawan dan siapa yang bukan. Atas
dasar itu, mereka yang memperjuangkan
kalimatullah, memerangi kebatilan dan menyebarkan
kema'rufan, mereka itulah yang pantas disebut pahlawan. Hanya mereka yang berjuang karena
Allah saja yang patut kita jadikan
teladan dan sumber inspirasi.Bukan mereka yang memperjuangkan fanatisme kebangsaan,
apalagi pembela kemaksiatan. Amit-amit
deh. Tidak semua yang digelari pahlawan itu benar-benar pahlawan.
Gampangnya, kalo mau lihat siapa pahlawan, lihat saja kiprahnya, sesuai tidak dengan perintah
Allah dan Rasul-Nya. Kalau tidak, jangan sebut mereka pahlawan. []
Tidak ada komentar