THE EXPANSION OF FREEDOM
“Kami adalah kaum yang ALLAH muliakan dengan ISLAM. Maka,
jika kami menginginkan kemuliaan selain
dengan ISLAM, pasti ALLAH akan menghinakan kami.” [Umar ibnul Khaththab. ra.]
Seks bebas! Budaya hewan ini telah lama dikampanyekan
semenjak bumi ini dipeluk erat oleh
ide-ide liberal yang getol melakukan ekspansi/perluasan Skebebasan (The Expansion of Freedom). Ide
yang menganggap bahwa manusia sudah
sewajarnya mengejar kebahagiaan yang ada di kepalanya tanpa perlu lagi memikirkan soal moral, adab, norma
or etika, lebih-lebih dosa.
Nggak heran kalo
urusan pelampiasan nafsu, bisa dimana saja, kapan saja, dengan siapa aja dan dengan apa aja. Bukan cuman dengan
lawan jenis tapi juga dengan sesama jenis.
Ih najis tralala! Orenji shoku no orenji o tabete! [Jeruk, Makan Jeruk!]
“Sepertinya sejak awal memang gue sudah punya ketertarikan
dengan cewek deh. Seingat gue, waktu
kecil gue suka lari-lari ngejar cewek. Hehehe.” Bisa dibilang, si Imel lagi beranggapan kalau
dirinya punya nature sebagai Homoseksual. Kemudian seiring dengan waktu, serta melalui
berbagai pertimbangan, Imel juga me-nurture
diri hingga akhirnya bisa menerima dan mengakui dirinya sebagai penyuka sesama jenis.
Kalau ada yang tanya kenapa Imel mau jadi lesbi, jawabannya adalah; “Because I'm happy having
relationship with a girl. Happy secara
fisik, en batin.” ungkapnya. Hmm! Menurut sebuah Majalah Anak Kampus
(SPICE!-Nov'10) yang pernah D'RISE baca,
secara 'ilmiah disepakati bahwa tidak ada penyebab utama dari Homoseksualitas. “Tidak ada jawaban yang pasti
apakah Homoseksual dilahirkan (nature)
or dipelajari (nurture).” kata psikolog A. Kasandra Putranto.
Heu… Kalau lihat kasus si Imel, nampaknya kita yang normal
pasti akan geleng-geleng. Gimana nggak?!
Jelas-jelas apa yang telah diungkapkan Imel benar-benar sangat mengganggu
kestabilan emosi orang-orang yang beriman (hahay, kesannya). Coz, secara tidak langsung si Imel
udah menuding ALLAH yang udah bikin dia
jadi lesbi.
Terang-terangan si Imel bilang, kalau mungkin ajah dia murni
emang udah dari sononya brojol en
ditakdirin buat jadi lesbi. Wah, wah, waaah! Sok tahu banget tuh orang! Mestinya Imel dan kaumnya mikir. Menjadi
seorang lesbi atau gay, adalah pilihan
dia, bukan given atau paksaan dari Allah swt. So, dia yang harus tanggung jawab akan pilihannya. Jangan salahin Allah
swt kalo di akherat nanti dosa akibat perilaku
lesbong bin hombrengnya mengantarkannya ke pintu neraka. Catet tuh! Know, My
Friends!
D'RISEr, terkait persoalan LGBTIQ [Lesbian, Gay, Bisexual,
Transgender, Intersex, en Queer] yang
kadung dilestarikan sama sistem Kap-Sek (Kapitalisme-Sekulerisme) yang kacrut
ini, tiga hal yang mesti kita pelototin. Mengenai keadilan ALLAH Swt. Teramat
picik jika kita bisa mengatakan ALLAH itu nggak adil. ALLAH itu bersifat al-'Adlu (Yang Maha Adil), Dia menciptakan
manusia (laki-laki en perempuan) pada penciptaan
yang sangat sempurna.
ALLAH Swt. berfirman; “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus
kepada agama (ISLAM); (sesuai) fitrah
ALLAH disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan ALLAH. (Itulah)
agama yang lurus, tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui.” [TQS. 30:
30].
So, sebuah kemustahilan-lah jika ALLAH berbuat sengaja menciptakan produk gagal layaknya
Hombreng dan berbuat zhalim. Manusialah
yang maha bodoh jika memelihara persepsi
yang demikian. Segera istighfar sis! Mengenai
Fitrah. Jangan jadi orang yang keblinger nantangin aturan (ketetapan) yang sudah ALLAH turunkan dengan
jelas.
Untuk apa ALLAH menciptakan manusia itu berpasang-pasangan
(laki-laki dengan perempuan), ya tentu ajah untuk mengakomodir gharizah nau' (naluri melestarikan jenis) yang ada pada diri
manusia. ALLAH Swt. berfirman; “Dan
diantara tanda-tanda (kebesaranNya) ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari
jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan
merasa tenteram kepadanya. Dan dia
menjadikan diantaramu rasa kasih dan
sayang. Sungguh, pada yang demikian itu
benar-banar terdapat tanda-tanda (kebesaran ALLAH) bagi kaum yang berpikir.” [TQS. 30:
21].
Hmm! Dari jenismu sendiri, maksudnya adalah layaknya Hawa yang tercipta dari tulang rusuk
sebelah kiri Adam As. Agar cenderung dan
merasa tenteram kepadanya, ya kita punya
kecondongan naluri untuk suka pada lawan
jenis, bukan sesama jenis. Begitulah fitrah-nya,
sunnatullah-nya, agar kita tenteram en merasa
aman. Ehem-hem! Laknat ALLAH en Sanksi as the protector of ummah. Ingatlah azab
ALLAH bagi kaum yang ingkar terhadap
ayat-ayatNya. Perilaku Homoseksual adalah tindakan yang sangat keji dan jahat di
mataNya.
Dia berfirman; “Maka,
tatakala datang azab Kami, Kami jadikan negeri
kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan) dan Kami hujani mereka dengan batu
dari tanah yang terbakar dengan
bertubi-tubi. Yang diberi tanda oleh
Tuhanmu dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim.” [TQS. 11: 82-83].
Syaikh Abdurrahman al-Maliki
dalam buku Sistem Sanksi dalam
ISLAM, menerangkan; hukuman bagi pelaku
Homoseksual (gay or lesbi) adalah hukuman mati yang akan menjadi penebus dosa (jawabir) baginya di akherat sekaligus menjadi pencegah (jawazir) bagi orang lain untuk berbuat yang
sama. So, tak ada kata lain.
Hanya dengan menjadikan Syari'ah ISLAM sebagai aturan dalam institusi
Daulah Khilafah kita semua bisa terjaga,
damai, en hidup sejahtera. Coz, negara
akan sangat keras en tegas memberlakukan
sanksi bagi warga negaranya yang berani
melakukan tindak Homoseksual. Waspada ekspansi
kebebasan! Hmm! [Hikari Inqilabi]
Tidak ada komentar