Biar Dakwah tetap Ngeksis
Remaja adalah lahan dakwah yang sangat subur. Cuma, nggak gampang mendekati remaja dengan dakwah Islam. Kita mesti pinter-pinter cari model dakwah yang 'cukup seksi' biar dilirik remaja. Berikut beberapa
model dakwah yang bisa dicoba oleh para
aktifis dakwah remaja di LDS, LDK, atau
remaja mesjid. Biar dakwah tetep
ngeksis!
Kajian temporal
bulanan Kajian bulanan pastinya lebih matang persiapannya. Bukan cuman ngadain acara
kajian, tapi juga bisa dijadikan ajang
menjalin silaturahmi dengan lembaga
dakwah remaja lainnya. Plus nunjukkin
ama pihak pembina atau lingkungan sekitar
akan eksistensi lembaga dakwah yang kita kelola. Soal tema, cari isu yang lagi hot dan
jadi headline media massa. Tema bulanan
Majalah Remaja Islam d'Rise bisa jadi
pilihan. Nggak harus nyangkut dunia
remaja langsung kalo emang gak ada, yang
penting bahasannya mencerahkan umat untuk
meyakini kebenaran Islam. Dalam kajian bulanan
ini juga kita terlatih untuk mengorganisir sebuah acara besar. Mulai dari pra-acara, saat
acara, dan follow up pasca acara. Asyik!
Kajian Rutin Mingguan
Bagus juga kalo bisa ngadain kajian Islam rutin mingguan. Biar pemikiran, perasaan dan tingkah laku islami dari remaja muslim tetap terjaga dan pastinya keep in touch dengan Islam. Nggak usah bingung mikiran tema bahasan. Soalnya banyak media remaja yang konsisten bahasa dunia kawula muda setiap minggunya. Comot aja untuk dikupas dalam kajian mingguan. Bahasan dalam Majalah Remaja Islam D'rise boleh juga tuh diangkat tiap minggu. Misal minggu pertama bahas studia, minggu kedua Girly, minggu ketika Bohlam Inspirasi, minggu keempat Muslimpreneur atau yang lain. Atur-atur aja. Yang penting temanya gak ngebosenin dan selalu up to date dengan perkembangan dunia remaja.
Media dakwah online Kian
banyak remaja yang betah berselancar di dunia maya. Saatnya dakwah remaja juga merambah
dunia internet. Antusias remaja yang
memanfaatkan sosial media seperti
Facebook, Twitter, Facelim, atau Google+ menjadi alasan kuat bagi kita untuk membuat
page/group dakwah di facebook atau
komunitas dakwah di twitter. Soal
content, kamu bisa online-kan apa yang dipajang di mading/mabok. Atau comot materi-materi dakwah remaja dari situs media remaja seperti
http://drise-online.com dengan mencantumkan sumbernya. Bagus juga upload foto-foto kegiatan dakwah untuk
eksistensi aktifitas dakwah kita.
Pastinya seru!!
Media dakwah offline Remaja
nggak harus nunggu mingguan atau bulanan
untuk dapetin pencerahan Islam. Kita bisa
bantu mereka dengan membangun media dakwah
offline. Baik berupa mading alias majalah
dinding, mabok alias majalah tembok, majalah
kampus, atau buletin sekolah. Disini kita dilatih untuk menuangkan ekspresi jiwa muda kita dengan tampilan ciamik yang membalus artikel ringan berbobot. Temanya bisa pilih
berita sekitar kita, kegiatan sekolah,
aksi mahasiswa, artikel remaja, ekspresi
kawula muda, hingga iklan yang bisa jadi
salah satu sumber dana. Kalo masih
bingung mengawali, bisa minta bantuan Media
remaja islam yang udah profesionel sepeti D'Rise (ciieeee...!) untuk berbagi wawasan tentang dunia jurnalistik. Atau menjadikan
D'Rise sebagai media pengantar dakwah
Islam di sekolah. Pasti ajib tuh!
Driser, perlu digarisbawahi ya kalo tujuan meng-eksiskan dakwah kita bukan untuk mecari pujian atau
sanjungan dari manusia lho. Amit-amit
deh moga dijauhkan dari perasaan itu. Lantaran
sikap riya atau sum'ah hanya akan menggerogoti pahala dan kebaikan yang kita sebar lewat dakwah.
Tujuan eksistensi dakwah semata-mata
agar syiar Islam senantiasa up to date sebagai
bagian dari perlawanan terhadap opini sesat dari media sekuler yang terus-terusan mengisi ruang
informasi kita. Kita berharap, dengan
eksistensi dakwah semakin banyak umat Islam, khususnya remaja Islam tercerahkan dan ikut
ambil bagian dalam barisan perjuangan
dakwah untuk kebangkitan Islam dan kaum Muslimin.
Yups, thats it![341]
Tidak ada komentar