High heels High Risk!
Dulu, saya pernah nonton serial drama Korea (kalau nggak Dsalah sih BBF–itu tuh, yang idenya ngunduh manga Hana Yori Dango). Disana, ada quote yang menarik, “Bagi wanita, sepatu itu sangat penting. Wanita harus memiliki sepatu yang bagus dan indah. Karena, sepatu yang bagus dan indah akan membawa wanita ke tempat yang indah pula.”
Jiiiaah..! kok bisa
ya, penentu keberadaan seseorang di
tempat yang bagus dan indah adalah
sepatu?! Bukankah filosofi ini terlalu
mengada-ada?! Hmm....Namanya juga fiktif. Bebas berimajinasi dan liar berfilosofi. Sialnya, tayangan model gini sangat berpotensi buat jadi rujukan dan referensi seseorang dalam beramal. Disadari atau tidak, sepatu bagi kaum hawa nggak sekedar aksesoris pemanis penampilan. Tapi udah jadi bagian yang tak terpisahkan dari gaya hidup akan sebuah kepantasan. Sepatu model High heels secara wujudi memang menawan, lucu, bagus dan indah.
Nggak heran kalo high
heels digemari oleh para wanita karir
mulai dari pekerja kantoran, artis, atau
kini sudah mulai digandrungi oleh para
remaja SMA dan anak kuliahan. Menurut mereka high heels is a beautiful shoes dan belum bisa dikatakan 100% cewek kalau nggak bisa pakai high heels. Masa sih?! Ini mah akal-akalannya barat
ajah kali ya untuk mendulang profit
besar dari bisnis sepatu. Padahal dibalik keindahannya, model sepatu yang satu ini ternyata bisa mengakibatkan derita yang bagi pemakainya. Fakta menunjukan, pada tahun 2010 saja, hampir tiga juta perempuan mengalami cedera kaki akibat pemakaian sepatu ini.
Dari kasus-kasus yang
terjadi, kebanyakan terkilir atau
tendonya robek. Bahkan ada juga sampai
terjadi kasus gigi hancur, patah akibat
terjatuh saat mengenakan sepatu high
heels. Waduh! Dokter ahli (padiotrist) mengatakan bahwa memakai sepatu hak tinggi mengubah cara berjalan, dengan menempatkan pusat gravitasi pada bola kaki. Intinya - dokter mengatakan, semakin tinggi tumit, semakin buruk itu. Saat mengenakan sepatu berhak 2,5 cm, tekanan akan bertambah 22 persen, sedangkan sepatu berhak 7,5 cm akan menambah tekanan sebanyak 76 tinggi dapat menyebabkan masalah punggung bagian bawah, juga sakit leher dan
bahu.
High heels mendorong pusat massa pada tubuh ke depan, membuat pinggul dan tulang belakang
tidak lagi sejajar. Dari samping, tubuh
akan terlihat melengkung. Hasil studi
menemukan bahwa perempuan yang sangat
sering memakai hak tingi akhirnya tidak
bisa memakai sepatu-sandal yang datar.
Hal ini disebabkan otot tendon kaki akan memendek, sehingga otot tumit tidak lagi bisa sejajar dengan jari kaki. Nah lho! Driser,
untuk ke tempat yang bagus dan indah
kita tidak memerlukan high heels. Tempat yang bagus dan indah itu hanya milik ALLAH.
Yakni, surga. Dan
untuk bisa mendapatkannya kita hanya perlu
menjadi baik, shalehah, taqwa dan istiqomah di atas jalan kebenaran (ber-Islam secara
kaffah). Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya ALLAH tidak melihat kepada
tubuh-tubuh kalian, tidak pula kepada rupa
kalian, akan tetapi Dia melihat kepada
hati-hati kalian dan amalan kalian.” [HR. Bukhari & Muslim] Keep learn! [Hikari
Tidak ada komentar